Flash

Rabu, 06 Juni 2012

Bima Optimis Penuhi Target Penyediaan Pangan

Kota Bima, SUMBAWA POST -
Guna memenuhi pencapaian produksi beras sesuai dengan MoU Bupati Bima Ferry Zulkarnain ST dalam Gerakan P2BN, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Bima tengah berupaya mencapai target. Hanya saja, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi NTB dan Kabupaten Bima memastikan Kabupaten Bima mampu mencapai target dimaksud. Di mana saat ini saja, Kabupaten Bima telah mencapai 70% dari target.
 
Sesuai dengan MoU, target beras yang harus dicapai Kabupaten Bima sebesar 350 ribu ton lebih. Namun untuk saat ini saja, Kabupaten Bima sudah mampu mencapai 70% dari tagret dimaksud. Guna memantau capaian produksi beras, Tim Pelaksana Pemantau Wilayah Gerakan P2BN pun melakukan evaluasi di Kabupaten Bima. Memang sesuai hasil rapat evaluasi yang dilaksanakan, Kamis (3/5), dari aspek-aspek pendukung yanga ada terdapat sejumlah kendala yang ditemui. Meski demikian, Kabupaten Bima diyakini mampu memenuhi capaian tersebut bahkan lebih dari target.
 
Ketua Tim Pelaksana Pemantau Wilayah Gerakan P2BN NTB, Hj. Husnanidiaty Nurdin  menyebutkan evaluasi  yang menjadi masalah yakni pupuk. Khusus untuk pupuk, katanya, rupanya titik kritis berada di tingkat pengecer yang tak menjual sesuai dengan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Seharusnya, pengecer menjual pupuk secara bertahap. “Untuk sekarang sudah sesuai,” ujarnya.
 
Begitu juga dengan benih, disebutkannya masalah benih agak berat karena perwakilan perusahaan pemenang tender tak ada di Kabupaten Bima. Sehingga pihaknya terkendala pada masalah waktu dan jenis. Sering kali karena letakknya yang jauh kedatangan benih sering terlambat dan jenisnya tak sesuai hasil kesepakatan tender.
 
Hanya saja,  untuk teknologi tidak menjadi masalah karena sudah ada pengawasannya dengan baik. Guna menunjang produksi beras di Kabupaten Bima masalah teknologi sudah dikawal oleh SLPHT dan SLI. Namun yang masih menjadi catatan yakni masih diperlukannya spesialisasi hasil teknologi karena di Bima pihaknya menemukan dalam penggunaan pupuk secara berlebihan. Sehingga pihaknya menyarankan dibuat demplot (lahan uji coba, red). Supaya petani memahami bagaimana memupuk dengan benar.  
 
Untuk air, juga tak menjadi masalah karena bisa disesuaikan dengan luas lahan. Artinya kapasitas lahan bisa diari.
 
Terakhir, masalah penyuluh sudah dipastikan tidak ada masalah karena kalender tanam sudah ada di BPP. Hanya saja yang perlu dibentuk di tiap-tiap wilayah, yakni posko yang memudahkan petani untuk berkonsultasi jika mengalami masalah.
 
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Penyuluhan Kabupaten Bima, Ir Nurdin yang dikonfirmasi menyebutkan pihaknya optimis memenuhi terget dari Propinsi. Sebab tahun lalu saja, pihaknya mengalami kenaikan hasil produksi yakni sebesar 18 % dari yang diharapkan 5%. Kaitannya dengan harapan Bupati, di tahun 2012 pada MH (musim hujan) saja pihaknya sudah mampu mencapai target 70%. Pihaknya tinggal mengejar pada MK1 April-Juli dan MK2 pada Agustus-September. “Kaitan dengan cuaca, kita di Bima tak begitu khawatir. Salah satu wilayah yang dinilai produksinya di atas normal yakni Kecamatan Parado. Sementara kebutuhan konsumsi Kabupaten Bima sendiri, 5.623 ton pertahun dengan jumlah penduduk 438 ribu jiwa. Capaian yang diraih Kabupaten Bima ini sendiri jauh dengan capaian persediaan Bulog Sub Divre Bima yang belum bisa memenuhi target. Dari target 36 ribu ton, Bulog baru bisa merealisasikan 5 ribu ton.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar