Flash

Senin, 04 Juni 2012

Antisipasi Masalah Perjokian SNMPTN


SUMBAWA POST,
SEPEKAN lagi, SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) bakal digelar serentak selama dua hari, tanggal 12 dan 13 Juni mendatang. Seharusnya saat ini, persiapan menghadapi SNMPTN sudah dilakukan pihak Universitas Mataram (Unram). Terutama persiapan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat teknis. Salah satunya, mengantisipasi kemungkinan terjadinya praktik perjokian dalam proses SNMPTN.
Panitia SNMPTN Unram tentu tidak boleh lengah. Justru karena sebagai perguruan tinggi negeri yang banyak diminati, banyak generasi muda menggantungkan harapannya di perguruan tinggi ini. Karenanya, SNMPTN yang diselenggarakan pihak Unram harus terjamin transparansinya dan yang paling penting bebas dari praktik curang seperti perjokian tersebut.
Seperti yang sudah terjadi di daerah-daerah lain, modus perjokian bisa dilakukan dengan dua cara yaitu menggantikan peserta ujian dan memberikan jawaban kepada peserta ujian. Modus pertama, joki biasanya menuliskan nama aslinya di lembar jawaban pada awal ujian. Menjelang ujian akhir, joki tersebut akan mengganti namanya dengan nama peserta yang digantikannya.

Modus kedua adalah dengan cara mengirim jawaban kepada peserta ujian melalui telepon genggam. Untuk itu, panitia SNMPTN harus mengambil langkah untuk mengantisipasi berbagai kecurangan yang mungkin terjadi dalam SNMPTN.  Selain dua modus ini, tidak menutup kemungkinan berkembang modus-modus lainnya.
Belajar dari pengalaman yang pernah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia, panitia SNMPTN Unram harus lebih kreatif dalam menciptakan trik untuk mengantisipasi praktik kecuarangan dalam SNMPTN itu. UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) misalnya. Pada SNMPTN tahun ini, kode soal bertambah menjadi delapan dari sebelumnya hanya enam kode soal tahun lalu. Selain itu, peserta dari lulusan 2009/2010 akan dipisah dari peserta lulusan 2011.
Kelompok ujian meliputi IPA, IPS, dan IPC. Adapun bidang studi yang diujikan meliputi tes potensi akademik, tes potensi bidang studi dasar, tes IPA, dan tes IPS. Sedangkan ujian dilaksanakan selama dua hari yakni 31 Mei hingga 1 Juni 2011. Pada hari pertama, peserta akan mengikuti ujian tertulis yang meliputi tes potensi akademik (TPA) dan tes bidang studi dasar. Sedangkan hari kedua peserta SNMPTN akan mengikuti tes bidang studi IPA dan IPS.

Untuk jenis ujian tertulis dibagi dalam katagori Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) yang melingputi tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Sementara untuk tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi, sedangkan tes bidang studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
Langkah ini diambil karena ada indikasi praktik perjokian banyak dilakukan peserta di tingkat yang lebih tinggi. Demikian halnya dengan panitia SNMPTN USU (Universitas Sumatera Utara) dan Unimed (Universitas Negeri Medan). Kedua perguruan tinggi negeri ini akan melakukan kiat khusus untuk mengantisipasi aksi joki dalam SNMPTN. Antisipasi tidak saja dilakukan oleh peserta ujian, tapi juga menggandeng pihak kepolisian. Artinya setiap lokasi ujian SNMPTN dijaga dua polisi yang berpakaian dinas. Tidak ada salahnya panitia SNMPTN di Unram juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan tiga perguruan tinggi negeri tersebut. Ini untuk menjamin terselenggaranya SNMPTN yang berkualitas. Jika panitian mampu mewujudkan SNMPTN yang berbobot, tentu alumni-alumni yang tercetak nantinya adalah lulusan yang berkualitas pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar