Flash

Senin, 04 Juni 2012

Hasil UN SMP/MTs, NTB Masuk 10 Besar Nasional


Mataram, SUMBAWA POST
Ujian nasional (UN) jenjang SMP/MTs tahun ajaran 2011/2012 kali ini, NTB masuk 10 besar tingkat nasional. Dengan rata-rata UN murni 7,88 NTB berhasil menempati posisi 9 dan mengalahkan 24 provinsi lain seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, Yogjakarta, Jawa Barat dan provinsi lainnya.
“NTB urutan 9 pada peringkat UN SMP/MTS nasional,” terang Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi NTB Drs. H. L. Syafi’i MM Senin (4/6) kemarin. Menurutnya, peringkat ini naik dari peringkat tahun sebelumnya, dimana NTB menduduki peringkat 13 nasional. Namun ke depan, NTB masih harus berbenah untuk bisa menyabet 10 besar nasional untuk perolehan perorangan peserta ujian nasional. Tahun ini NTB terpaksa tertunda memperoleh 10 besar nasional untuk siswa perorangan, karena nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia yang masih jeblok.
Pihaknya akan mengevaluasi seperti pada ujian tahun 2011. dimana pihaknya akan melakukan pemetaan peringkat di NTB. Setelah itu akan dilakukan analisis terhadap penguasaan siswa terhadap soal atau materi UN. Terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dimana tahun lalu dan tahun sekarang, nilainya masih jatuh. Dengan gambaran itu maka diharapkan ada pembinaan terhadap permasalahan krusial ini.
“Nilai kita belum ada 10 sementara anak provinsi lain telah mendapat 10,” terangnya.
Padahal, jika NTB berhasil mendapatkan nilai 10 pada UN Bahasa Indonesia, maka NTB berpeluang besar di posisi 10 besar. Saat ini perolehan tertinggi UN untuk Bahasa Indonesia hanya ada satu orang yang berhasil memperoleh nilai 9 sementara yang lainnya masih mendapatkan nilai 9 ke bawah. Namun untuk pelajaran lain seperti IPA dan Matematika, banyak siswa NTB yang berhasil meraih nilai 10.
Hal ini disebabkan karena masih kurangnya titik tekan NTB pada pelajaran Bahasa Indonesia. Kedepan pihaknya akan meningkatkan apa yang menjadi kelemahan, terutama di pelajaran Bahasa Indonesia. Terutamapada soal apresiasi sastra, kebanyakan siswa tidak mahir dalam menentukan pokok pikiran dalam wacana. Padahal pada soal wacana siswa membutuhkan tingkat intelegensia tinggi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar