Flash

Jumat, 08 Juni 2012

Dukung Pembangunan Daerah DRD Fokus Riset Tiga Isu Global dan Program Unggulan


NARA SUMBER : Para nara sumber pada lokakarya menyampaikan 
pemaparan terkait rencana DRD tahun 2013-2015 
(Sumbawa Post/dok)



Mataram, SUMBAWA POST
Dewan Riset Daerah (DRD) di bawah Pimpinan Kepala Bappeda NTB, Dr.H. Rosiyadi H Sayuti terus berupaya mendukung program pembangunan daerah melalui riset atau penelitian. Salah satu fokus yang ingin dikawal dan dituangkan pada rencana tahun 2013-2015, penelitian DRD ke depan terkait dengan tiga isu global dan pengembangan program unggulan.


Demikian salah satu resume hasil lokakarya penyusunan perencanaan program konprehensif DRD NTB 2013-2015 di Mataram, Kamis (7/6). Pada lokakarya itu, sejumlah komisi yang mewakili bidang yang ada pada DRD mencakup Komisi I Bidang Ekonomi, Komisi II Bidang Pertanian, Komisi III Bidang Energi dan Lingkungan, Komisi IV Bidang Kesehatan dan Obat-obatan, Komisi V Bidang Teknologi dan Sain Dasar dan Komisi VI Bidang Pendidikan Agama dan Humaniora, menyampaikan materinya. Dilanjutkan diskusi dengan para peserta lokakarya.

Kepala Bappeda yang membuka acara itu menyatakan,  pelaksanaan lokakarya itu untuk menyiapkan dan merancang rencana kerja tahun 2013-2015. Keberadaan DRD dinilai sangat penting dalam membantu pembangunan daerah. Karena itu dari sisi suport anggaran untuk kegiatan DRD ini, TAPD berencana akan mengangagarkan Rp 1,5 miliar pada tahun 2013. “DRD penting khususnya di bidang riset yang akan dijadikan bahan masukan pada program pembangunan daerah ke depan terutama di sektor program unggulan,’’ tukas mantan Pembantu Rektor IV Unram (periode 2002-2006) ini.
Hasil rancangan ini lanjut Rosiyadi akan menjadi bahan untuk mengevaluasi berbagai kebijakan RPJMD 2009-2013 dan sebagai bahan masukan untuk substansi RPJMD 2013-2018. Karena itu hasil rumusan ini akan diracik lagi dalam bentuk rumusan yang bisa diajukan kepada gubernur. Setelah lokakarya itu, perlu dilakukan rapat lanjutan.

Resume lokakarya yang disampaikan Dosen Fakultas Ekonomi yang juga moderator dalam lokakarya itu, Dr. Phil Mansur Afifi mengatakan bahwa DRD sangat penting perannya dalam pembangunan daerah. Karena itu, sangat diharapkan peran aktif dari DRD dalam melakukan kajian-kajian terkait dengan isu-isu pembangunan daerah. Dari hasil diskusi, DRD perlu melakukan identifikasi hasil penelitian yang dapat menunjang pembangunan NTB yang sudah dilakukan lembaga penelitian daerah. “Karena itu dalam melakukan penelitian perlu membuat skala prioritas atau penelitan yang relevan dengan pembangunan daerah dan belum  dilakukakan,”tukas Afifi

Diskusi itu juga memunculkan arahan bahwa penelitian yang akan diajukan dalam rencana 2013 dan 2015 terkait dengan tiga isu global dan pengembangan program unggulan. Terkait penelitan tiga isu global ini diarahkan pertama untuk mendukung MP3EI di bidang pariwisata, perikanan kelautan dan peternakan sesuai koridor V. Hasil diskusi juga mengarahkan pengembangan energi terbarukan, adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan pemanasan global.

Tak kalah penting, hasil diskusi pada lokakarya ini juga memberikan arahan agar riset yang dilakukan terkait penyediaan data base untuk menunjang program unggulan yang selama ini belum memadai dalam upaya mengembangkan program unggulan daerah. Hal lain yang dihasilkan juga terkait tentang penelitian konflik atau tawuran masyarakat dan pengembangan teknologi tepat guna. Dalam hal ini penelitian tidak hanya bersifat penelitian murni semata tapi lebih diarahkan pada penelitian aksi. “Di samping terkait bidang global dan pengembangan program unggulan, ada juga pengembangan ekonomi masyarakat berbasis syariah, selanjutnya pemetaan anggaran pusat kepada daerah untuk mempercepat realisasi pembangunan daerah,’’sebut Hafifi.  

Dalam pemaparan sejumlah nara sumber sesuai bidangnya, menyampaikan apa yang perlu dilakukan DRD ke depan. Termasuk di bidang ekonomi, diwakili oleh Dr.Basuki Prayitno. Ia memandang perlunya daerah menangkap potensi bantuan dari pihak luar baik nasional dan internasional. Hal ini perlu, mengingat kapasitas viskal daerah yang terbatas. Untuk mendukung riset itu, daerah juga perlu mempunyai dan didukung data base. “Sejauh ini belum ada data base terkait program unggulan, sehingga terasa kesulitan untuk mengetahui data pertumbuhan investasi ketika dikaitkan dengan pertumbuhann ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang akan diproyeksikan,’’ tukasnya.

Pandangan berbeda disampaikan Dr.Ir. Surya Hadi di Bidang Energi dan Lingkungan, Kesehatan serta Obat-obatan. Menurutnya, untuk penelitian DRD ke depan perlu diarahkan untuk lebih pada action riset. Sementara itu, menurut Dr. H. Asnawi yang mewakili Komisi VI Bidang Pendidikan, Agama dan Humaniora menyatakan, perlunya membuat peta konflik untuk menangani persoalan konflik di daerah.
Selain itu juga disoroti persoalan aliran Ahmadiyah yang sampai saat ini masih terjadi. Sedangkan, Prof Dr. Agil Alaydrus, M. Si dari Komisi V Bidang Teknologi dan Sain Dasar menyatakan, di samping mengembangkan riset di sektor peternakan ke depan perlu juga didorong agar penelitian diarahkan untuk pengembangan SDA. ‘’NTB ini kaya potensi SDA, maka itu menjadi bahan untuk penelitian,’’ tukasnya.

Rosiyadi yang mengikuti kegiatan itu sampai akhir, berkesempatan menutup acara tersebut. Dalam sambutannya sekaligus menutup acara itu, ia menyatakan hasil diskusi para peserta sudah cukup memadai. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar