Flash

Senin, 04 Juni 2012

Progres MP3EI di NTB (2) NTB Tagih Janji Pembangunan Infrastruktur Pendukung


Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi progres pencapaian program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor V NTB, Bali dan NTT. Karena itu, presiden berkomitmen untuk lebih serius memperhatikan pengembangan koridor V khususnya di sekor pangan dan pariwisata.
KHUSUS untuk NTB Presiden mengapresiasi pencapaian yang sangat progresif setelah dicanangkannya program MP3EI ini. Karena itu,untuk lebih mendukung pencapaian ini,  Pemprov NTB sendiri menunggu realisasi pembangunan infrastruktur pendukung program MP3EI. Terkait itu, NTB memanfaatkan momentum kedatangan presiden untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan.
‘’Kita menunggu realisasi pembangunan fisik pendukung progam MP3EI seperti jalan, listrik dan air. Kami harapkan dikerjakan sasuai schedule yang ditetapkan,’’ harap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Dr. H. Rosiyadi H Sayuti.
Didampingi Kabid Tata Ruang  Sarana Prasarana, H. Ahmad Mackhul, Rosiyadi mengambil contoh untuk pengembangan kawasan Mandalika Resort misalnya. Sesuai komitmen katanya, Bali Tourisme Development Corporation (BTDC) selaku pihak yang diberi kepercayaan mengelola kawasan itu bahwa tahun ini akan dibangun 3 sampai 4 hotel bintang dan satu lapangan golf.
Hal ini katanya yang ditekankan Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi pada pertemuan dengan Presiden SBY agar schedule ini bisa dilaksanakan sesuai rencana. Hal kedua, memastikan pembangunan Bendungan Pandandure rampung sebelum Pilpres 2014. Disamping itu juga pengerjaan ruas-ruas jalan-jalan strategis nasional dan jalan baru serta fasilitas pelabuhan harus lebih mendapatkan perhatian.
Menurut Kepala Bappeda, progres proyek MP3EI  selama setahun berjalan, pembangunan Waduk Pandanduri mencapai 10 % dari total pekerjaan (pembangunan terowongan) dan pada tahun ini diharapkan mencapai 45 %. Kemudian Mandalika Resort, masih dalam proses penyusunan masterplan dan dokumen Amdal pada Kawasan Wisata Mandalika oleh BTDC. Selain itu, pembangunan PLTU Unit 1 dan 2 Jeranjang  (2x25 MW) progresnya sudan mencapai 70 % dan sedang proses COD 2012 dan 2013. ‘’Sedangkan pembangunan PLTU unit 3 Jeranjang  (1x25 MW), progres 91,55%,  dan COD 2012,’’ urainya.
Sementara itu, pembangunan PLTU Bonto-Bima dengan kapasitas daya 2x10 MW progresnya mencapai 42,53% dan proses COD tahun ini. Selanjutnya pembangunan PLTU Lombok 2x25 MW-Lombok Timur, sedang dalam proses pemilihan lokasi dan pembangunan PLTU Sumbawa Barat 2x7 MW serta pembangunan PLTU Sumbawa Besar 5 MW-Sumbawa, sedang proses pengadaan dan pembebasan lahan. Sedangkan pembangunan PLTP Sembalun-Lombok Timur 100 MW sedang dalam proses survei lanjutan oleh PLN serta Pembangunan PLTP Hu’u-Dompu 60 MW masih proses perizinan.
Khusus di sektor pariwisata terdapat peningkatan kunjungan wisatawan dari  725.338 menjadi 959.957 (14%) dengan kontribusi terhadap PDRB sekitar  20,54%. Di sektor pertanian terdapat peningkatan produksi padi sebanyak 18,7 persen menjadi 2,1 juta ton, produksi jagung  sebanyak 456.915 ton, produksi rumput laut sebanyak 457.914 ton, populasi sapi sebanyak 784.019 ekor dengan kontribusi pada PDRB 24,39%. “Sedangkan di dari sisi peningkatan konektivitas transportasi, NTB telah berhasil mengoperasikan BIL, kemantapan jalan nasional 85,57% dan provinsi 57%,’’ bebernya.
Langkah-langkah strategis yang ditempuh daerah untuk mempercepat pencapaian itu antara lain, membentuk sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memudahkan pelayanan perizinan. Kemudian mensinergikan program unggulan daerah (VLS 2012, PIJAR, dan 100.000 Wira Usaha Baru dan 2.000 Koperasi Berkualitas) dalam implementasi MP3EI dan MP3KI dan bekerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan swasta melalui Program Reforma Agraria untuk peningkatan produktivitas lahan.
Diakui Rosyadi, beberapa kendala yang dihadapi  pemda dalam pelaksanaan proram MP3EI, yaitu  belum semua stakeholders terkait memiliki pemahaman dan informasi yang setara terkait perkembangan MP3EI di NTB. Kemudian pengembangan Kawasan Mandalika Resort  masih terhambat karena proses penyusunan Amdal yang belum tuntas dan beberapa persoalan lainnya. Diharapkan kendala-kendala ini segera bisa diatasi, sehingga program MP3EI dapat dilaksanakan dengan baik serta berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar