Flash

Rabu, 06 Juni 2012

Fasilitas SMK di Sumbawa Masih Terbatas




Sumbawa Besar, SUMBAWA POST -
Fasilitas yang dimiliki  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara umum masih terbatas. Seperti yang dialami SMK Kelautan Alas, terutama untuk laboratorium dan kapal latih yang dibutuhkan. Untuk itu, diperlukan adanya dukungan secara terpadu dalam membantu penyediaan fasilitas tersebut.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi Komisi IV dan Komisi II DPRD Sumbawa dengan Dinas Pendidikan Nasional, Dinas Kelautan dan Perikanan serta manajemen SMK Kelautan Alas, Rabu (6/6) kemarin. Dalam menindaklanjuti hasil kunjungan kerja ke Direktorat Pendidikan Menengah Kemendikbud untuk membantu SMK ini secara terpadu. Sebab, fasilitas yang dibutuhkan, tidak semata-mata terkait dengan Kemendikbud tetapi juga Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Mereka butuh kapal latih,” terang Ketua Komisi IV, Sambirang Ahmadi, S.Ag, M.Si.

Dalam hal ini, ada peluang pengadaan kapal tersebut dengan kapsitas 35 GT. Secara kebetulan pula, diberikan bantuan kapal untuk kelompok nelayan di Alas. Jadi bisa diintegrasikan dengan kebutuhan SMK. Selain itu, dimungkinkan pula kolabarasi tempat praktek agribisnis perikanan. Laboratorium fasilitas pemerintah bisa digunakan. Terkahir, perlunya sertifikasi khusus untuk tenaga guru. Dalam hal ini, diperlukan dukungan Pemkab dan DPRD.

Kabid Sosial Budaya Bappeda, Z. Arifin, S.Pt, M.Si, pada prinsipnya mendukung program. SMK juga bisa dikembangkan secara strategis. Seperti pola SMK Negeri 2 Sumbawa yang bermitra dengan perusahaaan seperti Trakindo. Termasuk juga Dinas Tenaga Kerja. Selain itu, Bappeda juga mendukung adanya sertifikasi khusus bagi guru SMK untuk peningkatan kapasitas aparatur.

Kepala Dislutkan Sumbawa, Ir. H. Junaidi, M.Si, keterbatasan fasilitas SMKN 1 Alas dan SMK Kelautan Alas Barat mendapatkan fasilitas laboratorium dan kapal latih untuk program pendidikan Nautika Kapal Penangkap Ikan dan Agribisnis bisa dibantu. Pihaknya menyatakan kesanggupannya menunjang keberlangsungan program tersebut. Serta memberikan semua fasilitas yang dibutuhkan oleh SMKN 1 Alas dan SMK Kelautan Alas Barat. “Selama ini SMKN 1 Alas maupun SMK Kelautan Alas Barat, kesulitan mengembangkan pemahaman siswa khususnya tempat praktik. Sebab disamping tidak memiliki kapal latih, juga tidak memiliki laboratorium penunjang kegiatan siswa di program pendidikan agribisnis perikanan,” terangnya.

Padahal, kata Junaidi, fasilitas yang dibutuhakan tersebut sudah tersedia. Untuk laboratorium agribisnis,  misalnya, bisa digunakan fasilitas Dislutkan yang ada di Meno dan Rhee. Begitu juga dengan kapal latih dapat menggunakan kapal yang diberikan pemerintah pusat di berbagai kelompok nelayan, asal menandatangani kerjasama dengan kelompok nelayan. “Sayangnya pihak sekolah tidak berkoordinasi dengan kita untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Intinya kita siap membantu, termasuk tenaga pengajar,” tandasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar