Flash

Rabu, 02 Mei 2012

Investor Menilik Potensi Sumber Listrik di Bayan


Tanjung, SUMBAWA POST  -
Sumber daya alam di KLU tergolong cukup menarik minat investasi para pemodal. Tak hanya di bidang pariwisata, potensi listrik di KLU menarik minat beberapa investor. Di Bayan, seorang investor diakui tengah meneliti potensi yang ada. Dari agenda penelitian itu, investor akan memaparkan kepada Pemda untuk uji publik pada tanggal 14 Mei mendatang.
Demikian dikatakan Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan GOR KLU di Lapangan Umum Gondang, Selasa (2/5) kemarin.
Diutarakan Djohan, bagi daerah yang sedang membangun KLU identik dengan kebutuhan dua infrastruktur yaitu jalan dan kelistrikan. Atas kondisi itu ia memaparkan, dalam dua tahun pembangunan, infrastruktur jalan sudah diselesaikan lebih dari 100 km. Meski disadari masih banyak jalan-jalan kabupaten yang akan dikerjakan di masa-masa mendatang. Sebaliknya mengacu pada kebutuhan listrik, beberapa investor sudah mulai masuk.
"Untuk listrik, kita sudah punya dua dua program pemberdayaan. Satu di Gangga, kini sedang bekerja dan hampir selesai, sementara satu lagi di Bayan, investornya sudah mengajukan penelitian. Investor akan menjelaskan kepada kita di kantor pada tanggal 14 (Mei) nanti. Ini menandakan, investasi terbangun sesuai dengan apa yang diinginkan rakyat (atas listrik). Kita harapkan bisa dipenuhi dengan cepat," sambung Djohan.
Djohan mengatakan, akan halnya kebutuhan air bersih masyarakat, Pemda KLU melalui Dinas terkait terus mengupayakan ketersediaannya. Di tingkat desa/dusun, sumber air akan banyak bergantung pada mata air yang banyak terdapat di desa-desa setempat. Beberapa desa sudah memiliki sumber air PAMDes.
Tahun-tahun sebelumnya, air bersih sudah disalurkan melalui PAMDes seperti di Kayangan dan Genggelang tahun 2011. Khusus tahun ini, sumber PAMdes sedang diadakan di Tanjung dan Akar-Akar. Khusus suplai air bersih dan jalan, ia bahkan menegaskan kepada PU dan Bappeda agar alokasi anggaran menjadi prioritas perencanaan.
"Saya jelaskan kepada PU dan Bappeda, bahwa masyarakat butuh air dan jalan. Saya pikir, dalam dua tahun ke depan, Insya Allah, dua hal ini akan bisa dipenuhi semuanya," katanya.
Pada kesempatan itu, Djohan juga menyinggung alokasi pembangunan yang dilakukan Pemda. Mengacu pada Undang-undang, wilayah perkotaan sudah ditetapkan di Tanjung. Apabila masyarakat melihat pembangunan lebih bergeser ke Kecamatan Gangga, Djohan tak menampik bahwa wilayah perkotaan Tanjung diperluas Kecamatan Gangga.
"Mengapa kantor-kantor banyak di Gangga, pertama karena Kecamatan Gangga terletak di tengah-tengah, diapit oleh dua Kecamatan di barat dan dua kecamatan di Timur. Kedua, di Gangga juga banyak lahan Pemda. Kalau semua terpusat di Tanjung, kita khawatir akan mengorbankan lahan sawah yang produktif. Terbukti untuk Jalan Lingkar Tanjung saja butuh 11 hektar, sepanjang 7 km dan lebar 20 m," demikian Bupati. ( SUMBAWA POST ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar