Flash

Kamis, 03 Mei 2012

Akan Jadi Pelabuhan Wisata PKL Jalan Pabean Sebaiknya Lebih Modern


Mataram, SUMBAWA POST
APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima) Kota Mataram menyarankan kepada PKL yang berjualan di sekitar Jalan Pabean Ampenan agar tampil lebih modern. Mereka harus menyesuaikan diri dengan fasilitas pelabuhan pariwisata yang akan dibangun di eks Pelabuhan Ampenan.
Ketua APKLI Kota Mataram, M. Nur Rahmat kepada Suara NTB di Kantor Wali Kota Mataram, kemarin menilai PKL di Mataram masih cenderung tradisional. ‘’Masa’ nanti akan ada pelabuhan pariwisata lalu pedagangnya masih saja pake kereng,’’ selorohnya. PKL di eks pelabuhan Ampenan, menurut dia, harus mulai mengubah mainset soal PKL yang modern. Bila perlu, karena nantinya akan bersentuhan dengan wisata, PKL harus bisa berbahasa Inggris.
Dari sisi jualan, Nur Rahmat juga mengkritisi monotonnya jenis dagangan yang ditawarkan PKL. Bagaimana tidak, dari Ampenan sampai Cakranegara rata-rata PKL menjual makanan berupa nasi bingkus, bakso dan sejenisnya. ‘’Ada baiknya mereka menjual cinderamata dan makanan khas dari dua pulau di NTB yakni Lombok dan Sumbawa,’’ ujarnya.
Ia menyebutkan, jumlah PKL yang berjualan di sepanjang Jalan Pabean sekitar 50 orang. Sayangnya waktu relokasi, kata dia, APKLI Kota Mataram tidak dilibatkan. Selama ini, kalau ada relokasi PKL, pihaknya selalu dilibatkan. Sebab, karakter PKL, ada kesungkanan berhubungan dengan aparat berpakaian resmi. Sedangkan APKLI lebih pada pendekatan secara kekeluargaan.
Nur Rahmat mencontohkan, relokasi PKL di Jalan Ismail Marzuki. ‘’Kan sampai sekarang tidak ada masalah. Karena memang pendekatan kita secara kekeluargaan,’’ tandasnya. Untuk menggalakkan pembinaan kepada PKL, pihaknya berharap ada kepedulian dari pihak BUMN dan swasta. Selama ini, perhatian pihak BUMN dan swasta terhadap keberadaan para PKL di Mataram khususnya dinilai masih minim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar