Flash

Kamis, 03 Mei 2012

Siswa SD Belajar di Lantai

Tabanan, SUMBAWA POST -
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati dengan khidmat, Rabu (2/5) kemarin. Di tengah kesemarakan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diwarnai berbagai lomba, namun masih ada potret suram dunia pendidikan. Seperti dialami para siswa SDN 2 Senganan, Penebel, Tabanan, Rabu (2/5) kemarin. Akibat bangunan kelasnya rusak, mereka terpaksa belajar di lantai teras sekolah setempat. Kondisi ini sudah berlangsung lama. 
Mereka yang belajar di teras adalah siswa kelas II, jumlahnya 12 orang. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran kelasnya tak cukup untuk proses belajar-mengajar. Selain itu, kondisinya sudah tak layak pakai. Para siswa ini mulai masuk sekitar pukul 09.00 wita. Sambil menunggu kelas yang dipakai siswa kelas I, mereka menggelar jam pelajaran di teras sekolah. Tanpa beralaskan apa pun, para siswa ini duduk sambil menyimak pelajaran dari guru kelasnya, termasuk mengerjakan tugas yang diberikan. Mereka belajar di teras sekitar satu jam. Lalu, pukul 10.00 wita, mereka masuk kelas yang ditinggalkan pulang kelas I. ''Ya... gimana lagi, kelasnya memang tidak cukup. Kondisi kelasnya banyak yang rusak, sehingga tak bisa dipakai semuanya,'' kata Kepala SDN 2 Senganan, Ni Made Sulasmi. 
Wanita ini menuturkan, sejatinya ruang kelas di sekolahnya cukup untuk menampung seluruh siswa. Namun, dari enam kelas yang ada, hanya tiga kelas yang masih layak pakai. Sisanya, termasuk ruang kepala sekolah kondisinya amburadul dan nyaris ambruk. Ruang kelas yang digunakan bergantian kelas I dan II ini kondisinya juga sudah parah. Namun, masih lebih baik dibanding kelas yang rusak lainnya. Atapnya berlubang dan gentengnya rontok. Bahkan, kayu penyangganya seluruhnya sudah rapuh.
Yang menyedihkan lagi, tak hanya ruang kelas yang rusak. Jumlah tenaga pengajar di sekolah terpencil ini juga sangat minim. Total guru dan tenaga administrasi sebanyak 9 orang. Guru yang berstatus PNS, termasuk kepala sekolah hanya 4 orang. Sisanya, guru agama 3 orang dan tenaga guru pengabdi 2 orang serta guru kelas nota dinas 1 orang. 
''Kami hanya memiliki satu guru kelas. Jadi, mengajarnya bergantian,'' keluh Sulasmi. 
Dia menuturkan, sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan bangunan sekolah, termasuk penambahan tenaga guru. Namun, hingga detik ini hasilnya masih nihil. Justru, sejak Januari kemarin, satu guru kelas dipindah ke sekolah lain. Jika kerusakan sekolah ini tak segera diperbaiki, rencananya tahun ajaran baru nanti, beberapa kelas terpaksa disekat untuk ruang belajar. Sebab, kondisi kelas yang rusak sudah tak memungkinkan dipakai belajar-mengajar. Pihak sekolah khawatir, atap sekolah akan ambrol jika dipaksakan dipakai ruang belajar. 
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tabanan Putu Santika menegaskan, persoalan gedung SDN 2 Senganan masih menunggu proposal yang diajukan ke pusat. Namun, jika tahun ini belum mendapat respons, pihaknya akan menganggarkan melalui dana alokasi khusus (DAK). ''Kami sudah bertemu dengan tokoh warga di Senganan. Terkait gedung SD, rencananya akan direlokasi. Tanahnya sudah siap,'' tegasnya. 
Menurut Santika, pembangunan gedung baru itu menjadi perhatian khusus. Harapannya, gedung baru segera dibangun agar tak merugikan dan membahayakan para siswa. ( SUMBAWA POST )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar