Flash

Rabu, 02 Mei 2012

Animo Warga Dompu, Tanam Jagung Masih Tinggi


Dompu, SUMBAWA POST -
Jumlah produksi dan harga jagung petani di Dompu tahun 2012 mengalami penurunan bila dibandingkan 2011. Penurunan jumlah produksi dan harga jagung dinilai sebagai bentuk kurang siapnya pemerintah dalam mengawal program prioritasnya. Kondisi ini dikhawatirkan akan menurunkan animo petani untuk kembali menanam jagung di masa mendatang.
Kepala Dinas Pertanian Dompu, Ir. Ruslan kepada wartawan di kantor Pemda Dompu, Rabu (2/5) kemarin, mengakui bahwa produksi jagung petani di Dompu tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan 2011. Pada 2012, jumlah rata-rata produksi jagung petani hanya 5,7 ton/ha. Sementara pada 2011 lalu, jumlah produksi jagung petani rata-rata mencapai 6,5 ton/ha. “Kalau tahun ini prediksi kami rata-rata produksi sekitar 5,7 ton/ ha. Kita tidak berani menyebut produksi rata-rata 6,5 ton/ha, karena memang ada penurunan produksi jagung tahun ini,” kata Ruslan.
Penurunan produksi jagung petani, diakui Ruslan, disebabkan banyak hal seperti pemupukan, cuaca dan lainnya. Namun yang paling besar dipengaruhi oleh faktor pemupukan. Bila pemberian pupuk tidak tepat waktu akan langsung berdampak pada kualitas jagung. “Kelangkaan dan keterbatasan pupuk kemarin lebih kepada pendistribuan,” ungkapnya.
Saat pengangkutan melalui pelabuhan Bima terjadi cuaca buruk sehingga kapal sulit bersandar. Pada saat yang bersamaan terjadi kenaikan sehingga buruh bongkar - muat di gudang Bima juga melakukan aksi mogok menuntut kenaikan upah dari Rp 5 ribu/ton menjadi Rp 8 ribu/ton dan disetujui pihak pupuk Kaltim Rp.7.500,-/ton. Saat pengangkutan dari Bima ke Dompu, beberapa kali juga dihadang warga di cabang Talabiu Bima. Namun kunjungan Mentan RI ke Dompu dijanjikan untuk pendistribusian pupuk akan diubah polanya dari biasanya dilakukan pada Februari menjadi November sebelum tahun anggaran sudah siap di Dompu untuk kebutuhan tahun berikutnya.
Kendati mengalami penurunan produksi dan harga jual jagung petani bila dibandingkan tahun 2011, Ruslan optimis, program pengembangan jagung tetap didukung rakyat. Karena banyak juga jagung petani dengan produksi tinggi dan mendapatkan keuntungan lebih. Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan pendampingan petani dan penyuluhan di lapangan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada.
Selain itu, akan diupayakan sarana prasarana untuk penanganan pasca panen seperti penyiapan gudang yang memadai, pembangunan drayer dan lainnya. “Penyiapan sarana ini diharapkan harga jagung tetap stabil. Tentu kita minta ke pemerintah untuk menahan impor jagung, karena adanya kebijakan impor membuat harga jagung dalam negeri menjadi turun dan ini sudah disanggupi menteri,” ungkapnya. ( SUMBAWA POST ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar