Mataram, SUMBAWA POST -
Target 2 emas bagi cabang olahraga tinju di PON XVIII Riau mendatang cukup berat. Alasannya, sarana latihan yang belum lengkap dan persiapan petinju daerah lain lebih baik dari NTB.
Target 2 emas bagi cabang olahraga tinju di PON XVIII Riau mendatang cukup berat. Alasannya, sarana latihan yang belum lengkap dan persiapan petinju daerah lain lebih baik dari NTB.
“Untuk meraih target dua medali emas sangat berat bagi cabor tinju. Pasalnya persiapan ke empat petinju NTB belum bisa maksimal, karena peralatan latihan kita masih kurang lengkap, sehingga persiapan anak-anak belum bisa menyesuaikan dengan program yang kita buat, ” ungkap Budje, pelatih DKI Jakarta yang sempat menangani petinju NTB sebelum kembali ke Jakarta, Selasa (1/5).
Diakuinya, bersama pelatih tinju NTB Muhammad Ali telah berbuat maksimal untuk memberikan pelatihan kepada ke empat petinju NTB. Namun, kerja keras pelatih dan atlet belum didukung sepenuhnya dengan peralatan latihan yang memadai, akibatnya program latihan pun harus dirubah.
Melihat fasilitas peralatan latihan yang belum menunjang program latihan atlet tinju, ia harus kembali ke Jakarta. Rencananya, ia akan datang ke NTB setelah peralatan latihan atlet sudah siap. Ia juga berpesan kepada pihak KONI dan Pertina NTB agar tak berharap lebih kepada atlet, karena kegiatan pelatihan petinju NTB, hingga saat ini belum dilengkapi dengan peralatan latihan yang memadai. Sementara pelaksanaan PON tinggal tiga bulan lagi dan daerah lain sudah melaksanakan persiapan yang panjang.
Meski demikian, potensi atlet NTB untuk mengukir prestasi di event nasional boleh dibilang cukup terbuka lebar. Namun, meraih dua medali emas di PON masih jauh, sebab proglam pelatihan atlet masih banyak yang meleset dari program latihan yang sudah dicanangkan. Hal tersebut membuat pelatih nasional ini ragu akan pencapaian target dua medali emas cabang olahraga tinju di PON. ( SUMBAWA POST )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar