Flash

Kamis, 03 Mei 2012

Gubernur : Hasil Survai Sangat Ditentukan Metodologi


Mataram, SUMBAWA POST
Survai terhadap program unggulan seperti dilakukan Tim Sekretariat Program Unggulan, sangat  tergantung dari metedologi yang digunakan. Metodologi ini menentukan hasil dan tujuan survei itu sendiri.
‘’Jika masyarakat ditanya soal tahu tidak program Bumi Sejuta Sapi (BSS), masyarakat tidak banyak yang tahu. Akan tetapi kalau ditanya soal program bagi-bagi sapi, maka masyarakat banyak yang tahu. Tergantung metodologinya, kalau masyaratat ditanya tahu BBS maka mereka tidak tahu. Tapi kalau ditanya tahu nggk program pembagian sapi, ada sarjana peternakan dan SMD tentu mereka tahu,”ungkap Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menanggapi hasil survai tim program unggulan di Mataram, Kamis (3/5).
Menurut gubernur, hasil survai sangat bergantung pada metodologinya. Ketika metodologinya menggunakan nama nomenklatur program seperti BSS dan Visit Lombok Sumbawa (VLS) yang ditanyakan kepada masyarakat, maka tidak banyak masyarakat tahu. Namun, jika metodologi dan pertanyaannya soal program pengembangan pariwisata, banyak masyarakat yang tahu.

‘’Kalau ditanya tahu nggak VLS, maka masyarakat tidak tahu namun kalau program pengembangan pariwisata maka mereka akan tahu, ”ujarnya. Gubernur pada kesempatan itu tidak memberi keterangan panjang lebar terkait hasil survai yang dipertanyakan sejumlah pihak tersebut.

Sementara, dari hasil survai tim Sekretariat Program Unggulan terhadap popularitas program unggulan Pemprov NTB yang dilakukan pada November hingga Desember 2011 lalu terhadap 100 responden di 10 kabupaten/kota di NTB.
Hasil survai program unggulan ini tertuang dalam sebuah buku yang dibuat Sekretariat Program Unggulan berjudul ‘’Program Unggulan NTB Bersaing Kinerja dan Opini Publik 2009-2011”. Dari hasil sirvai itu, program BSS paling populer dibanding program lain dengan jumlah respoden mencapai  66 responden, program angka buta aksara menuju nol (Absano), angka kematian ibu melahirkan menuju nol (Akino) dan angka drop out menuju nol (Adono) atau 3A sebanyak 58 responden.
Sementara program VLS 47 responden, program jagung 39 responden, rumput laut 37 responden dan  infrastruktur 36 responden. Lalu  Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 22 responden, program NTB Hijau 12 responden dan program Kampung Media 12 responden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar