Flash

Kamis, 03 Mei 2012

Perampok Toko Emas di Bima Ditangkap Polres Koordinasi dengan Densus 88


Kota Bima, SUMBAWA POST
Tim Buser Polres Bima Kota berhasil menangkap tiga dari empat kawanan perampok Toko Emas Murni di Jalan Sumbawa tepatnya di komplek Pertokoan Bima, sekitar satu bulan yang lalu. Ketiga perampok berhasil diamankan setelah sempat kabur ke Pulau Lombok. Hanya saja, dalam penangkapan tersebut Polres Bima Kota belum berhasil mengamankan barang bukti 300 gram emas yang dibawa kabur.

Kapolres Bima Kota AKBP Kumbul KS SIK menjelaskan,  tiga kawanan perampok itu masing-masing AB (60), F (19) dan E (25) warga Desa Tente, Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Penangkapan tiga kawanan rampok tersebut dilakukan secara terpisah. Awalnya, aparat menangkap F yang saat itu berada di Kecamatan Bolo pada 26 April 2012. Dari keterangan F, di hari yang sama pihaknya kemudian menangkap E juga di kecamatan yang sama.

Berdasarkan keterangan kedua orang tersebut berapa hari kemudian tepatnya 1 Mei 2010, berhasil ditangkap AP yang sekaligus sebagai otak dan perencana perampokan sekaligus pemilik senpi (senjata api). Ia di tangkap saat bersembunyi di Desa Sie Kecamatan Monta. AB sendiri sempat memberikan perlawanan saat akan ditangkap. Dengan demikian, total pelaku yang berhasil diamankan berjumlah tiga orang. Sementara satu lainnya yang belum disebutkan inisialnya masih buron dan dalam pengejaran.

Dari tangan ketiga pelaku, aparat berhasil mengamankan senjata tajam yang digunakan saat menjalankan aksinya serta sejumlah pakaian yang dibeli dengan uang dari hasil merampok serta dua unit sepeda motor merk.

Diterangkan Kumbul, dalam menjalankan aksinya, ketiga pelaku memiliki peran berbeda-beda.Dalam peristiwa yang sempat menggemparkan Kota Bima tersebut, AB yang pernah dipenjara di Nusa Kambangan atas kasus yang sama tersebut berpura-pura sebagai pembeli. Sementara, F menodongkan pisau ke pemilik untuk mundur saat emas akan digasak. Sementara E mengawasi dengan senpi.

Usai menggasak toko emas, keempatnya pun melarikan diri menuju Kelurahan Melayu selanjutnya ke Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota. Baru dari arah Asakota, mereka kembali menuju arah Kota Bima. Guna menghilangkan jejak, keempat kawanan tersebut bersembunyi di  Lombok.

Baru pada 26 April, Kepolisian mendapatkan informasi jika dua orang yang dicurigai sebagai perampok kembali dari Lombok dan bersembunyi di Kecamatan Bolo. Hingga akhirnya mereka ditangkap dan kini mendekam di sel tahanan Mapolres Bima Kota.

Ditambahkan Kumbul, penangkapan tersebut berhasil dilakukan berkat hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Dari keterangan saksi, pihaknya berhasil menggambar sketsa dua pelaku masing-masing F dan AB. “Sketsa ini kemudian kita sebar ke masyarakat dan tanggal 26 April kita dapat info jika salah satu yang mirip dengan sketsa bersembunyi di Sila,” ujar Kumbul. Atas perbuatannya tersebut, para pelaku akan dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana 12 tahun penjara.

Penangkapan terhadap pelaku perampokan Toko Emas Murni, juga dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan pelakunya terkait dengan jaringan terorisme. Guna menyelidiki kaitan tersebut aparat Polres Bima Kota berkoordinasi dengan Polda NTB dan Densus 88 Anti-Teror Polri.

Kapolres Bima Kota mengatakan, keterlibatan dengan kasus lain-lain termasuk tindak terorisme  masih dalam pengembangan. Untuk menyelidiki kaitan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Polda NTB dan Densus 88. Hanya saja, yang pihaknya tahu dari hasil pemeriksaan jika otak perampokan, AB, pernah dipenjara di Nusa Kambangan atas kasus yang sama. “Yang kita tahu, dia residivis Nusa Kambangan,” ujarnya.

Saat kembali ke Bima, rupanya AB kembali merencanakan perampokan. Guna memuluskan aksinya, ia mengajak dua orang pelaku F dan E dengan menjanjikan akan memberikan ilmu. Selanjutnya, para pelaku menetapkan hari Jumat sebagai hari H.

Malam sebelumnya, keempat pelaku ini menginap di salah satu hotel di Kota Bima. Mereka kemudian chek out keesokan harinya. Dengan menggunakan dua sepeda motor, para pelaku sempat keliling Kota Bima termasuk komplek pertokoan. Selanjutnya, mereka nongkrong di Lapangan Merdeka. Menjelang salat Jumat, keempatnya pun menjalankan aksinya dengan menuju komplek pertokoan tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar