Flash

Jumat, 04 Mei 2012

Proyek Perpipaan di Dompu Diduga Bermasalah


Dompu, SUMBAWA POST -
Proyek perpipaan untuk pengolahan air bersih untuk Dompu wilayah barat dari program BWS tahun 2011 diduga bermasalah secara teknis, karena lebih tinggi perpipaan hilir (lahan Pramuka) dari hulunya (Kamudi Rababaka). Air yang dialirkan pun tidak sampai ke bak penampungan pertama di lahan Pramuka. Belum sampainya air ke penampungan diakui karena belum dibangunkannya bak penampung air di sumber mata air yang baru direncanakan pengerjaannya 2012.
Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas PU Kabupaten Dompu, Dedi Awaluddin, ST kepada Suara NTB, Jumat (4/5) kemarin membantah ada masalah dalam proses pembangunan perpipaan dari program BWS tahun 2011. Karena elevasi tanah  tidak ada masalah dari hasil ukur yang dilakukan tim. Namun pada sumber mata air direncanakan akan dibangun penangkap air sehingga tekanan air menjadi lebih besar. “Bangunan penangkap air ini baru akan dibangun tahun 2012 di Kamudi Rababaka dan menjadi kewajiban kabupaten,” katanya.
Selain itu, pembangunan reservoar (penampung air) direncanakan dengan kapasitas 100 liter, tapi yang baru dibangun di area lahan Pramuka dengan kapasitas 50 liter. Kurangnya kapasitas reservoar ini juga menjadi penyebab dan tahun 2012 juga akan dibangun bersama instalasi pengolahan air (IPA) di lokasi yang sama, sehingga pemerintah juga tengah mengupayakan pembebasan lahannya. “Untuk perpipaannya tidak ada masalah, apalagi pipa yang digunakan menggunakan pipa HDPE. Pipa ini beda dengan jenis pipa PVC yang bila disambung akan kelihatan sambungannya dan dikhawatirkan bocornya. Kalau pipa HDPE bila disambung akan membentuk seperti selang dan tidak kelihatan sambungannya,” ungkapnya.
Dedi juga menjelaskan, pada 2012 ini akan dilanjutkan perpipaan yang dikerjakan tahun 2011 mulai dari Buncu menuju Bara beserta reservoar untuk penampung air 2 di sekitar Nowa dari program BWS. Selain itu, dari program PK Pam juga ada pengerjaan pipa dan IPA serta reservoar di lahan Pramuka. Perpipaan dari program PK Pam ini jalurnya dari IPA menuju Bali Bunga dan Wawonduru serta jalur Rasanggaro. “Pengerjaan IPA bersama jaringan perpipaan ini akan rampung 2012, sehingga diperkirakan awal  2013 air akan bisa dinikmati,” jelasnya.
Sistem perpipaan ini direncanakan akan saling terkoneksi antara jaringan perpipaan PDAM Dompu yang ada. Baik bersumber dari Rababaka, Saneo, maupun Karamabura. Dengan terkoneksinya jaringan perpipaan ini, debit air untuk dialirkan ke konsumen akan saling menopang. “Dengan tiga sumber air ini diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan air di wilayah Kecamatan Dompu, Woja dan sebagian Pajo hingga Desa Ranggo,” katanya.
Bagian dari program air bersih ini, juga dengan mengalihkan pengambilan sumber mata air untuk jalur Karamabura (sumber mata air untuk wilayah perkotaan). Karena selama ini, sumber mata airnya mengambil di jalur irigasi, sehingga sering berebut air dengan petani. Untuk sumber mata air ini akan diambil di Sungai Monggo Lenggo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar